Garbage Enzim : Solusi Permasalahan Sampah Organik Menjadi Larutan 'Ajaib"
Sampah
merupakan salah satu masalah krusial yang dihadapi di Indonesia. Sampah
tersebut merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam. Sumber sampah
dari aktivitas manusia berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, rumah sakit, pasar, dll. Sementara sumber sampah yang
berasal dari alam berua sisa makhluk hidup yang telah mati, dedaunan
yang berguguran, serta sampah yang timbul setelah bencana alam terjadi.
Sampah
menurut sifatnya dibagi atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terdiri atas bahan-bahan sintetis yang sulit atau tidak
dapat didegradasi oleh mikroba. Biasanya pengolahannya dengan cara daur ulang.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang mengandung unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Sampah jenis ini mudah diuraikan atau didegradasi oleh
mikroorganisme. Pengolahan sampah organik biasanya dilakukan dengan membuat
kompos untuk pupuk organik.
Pengelolaan sampah organik yang lebih efektif yaitu dengan membuatnya menjadi garbage enzyme. Garbage enzyme ialah larutan organik kompleks hasil fermentasi limbah dapur (kulit buah dan sayur). Garbage enzyme memiliki kemampuan sebagai bioremediasi, antibakteri/ desinfektan, dan peredukasi. Penelitian yang dilakukan oleh Nazim dan Meera (2013) melaporkan fungsi garbage enzyme sebagai dekomposer, katalisator, dan transformer. Aplikasi garbage enzyme dapat dijadikan sebagai : pendegradasi air keruh, fertilizer, insectisida, bahan pembersih rumah tangga, sampo bahkan detergen.
Penggunaan kulit buah untuk membuat garbage enzyme ialah salah satu usaha untuk mendaur-ulang limbah dapur. Limbah dapur tergolong limbah yang paling cepat busuk. Pembusukan limbah dapur sangat cepat karena mengandung bahan organik yang diperlukan pada pertumbuhan mikroba. Secara tidak langsung limbah dapur tersebut sebagai media kultur mikroba. Daging buah mengandung senyawa organik sedangkan senyawa-senyawa pendukung pertumbuhan mikroba banyak terdapat pada kulit buahnya (Tokusoglu and Hall, 2011).
Pembuatan garbage enzyme dilakukan dengan cara sebagai berikut :
skema pembuatan garbage enzyme
- Siapkan kulit buah yang akan digunakan
- Masukkan air kedalam jeriken, masukkan gula merah dan sampah organik (kulit buah) sesuai kombinasi yang telah ditentukan dengan perbandingan 10:3:1.
- Fermentasikan selama 90 hari dalam keadaan tertutup rapat. Selama bulan pertama, setiap hari tutup jeriken harus dibuka untuk melepaskan gas hasil fermentasi satu kali sehari
- Setelah 90 hari cairan Garbage enzym telah siap digunakan, pisahkan antara cairan dan padatannya dengan cara menyaringnya
- Diamkan lagi garbage enzyme yang telah disaring selama 1 bulan pada suhu ruang
- Jangan memasukkan garbage enzyme kedalam lemari pendingin
DAFTAR PUSTAKA
Nazim, F. and V. Meera. 2013. Treatment of
Synthetic Greywater Using 5% and 10% Garbage Enzyme Solution, Bonfring International Journal of
Engineering and Management Science 3(4): 111-117.
Tokusoglu, O. and H. Clifford. 2011. Fruit and Cereal Bioactivities: Sources,
Chemistry, and Applications. Boca Raton: Taylor and Francis Group, LLC.
Comments
Post a Comment