Albino : Sindrom 'Peri Salju'

      Albinisme atau albino merupakan sebuah keadaan 'istimewa' ditandai dengan hipopigmentasi karena kekurangan melanin pada kulit, rambut, dan mata. Albino memiliki penampilan kulit yang pucat, rambut berwarna putih (termasuk bulu mata dan alis) serta iris mata berwarna terang. Albino menyebabkan :
1. Sensitifitas terhadap cahaya
    Kekurangan pigmen melanin pada mata  tidak hanya dapat mengubah warna iris (umumnya menjadi abu-abu atau biru pucat), tapi juga dapat menyebabkan pandangan menjadi terganggu serta sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh gangguan mata yang bisa timbul akibat albinisme adalah rabun dekat, rabun jauh, astigmatisme, juling, dan gerakan bola mata tanpa kontrol dari sisi ke sisi (nistagmus). 

2. Kulit sensitif terhadap sinar matahari 
    Kekurangan pigmen melanin pada kulit dapat mengakibatkan kulit penderita albinisme mudah sekali terbakar jika terpapar sinar matahari secara langsung. Bagi penderita albinisme, paparan sinar matahari ini tidak boleh disepelekan karena bukan tidak mungkin bisa mengarah pada komplikasi yang serius, yaitu kanker kulit. 

 Penderita Albino
Jenis Albinisme

   Ada dua jenis albinisme berdasarkan gejala yang muncul, yaitu albinisme okular dan okulokutaneus. Albinisme okular berdampak pada mata dan penglihatan penderitanya, tidak atau sedikit menyebabkan perubahan warna kulit atau rambut. Sedangkan albinisme okulokutaneus merupakan jenis albinisme yang paling umum. Kondisi ini berdampak pada rambut, kulit, mata, dan penglihatan.

Albino okular menyebabkan warna mata anak berkulit hitam berwarna biru safir
Genetika Albino    
 
     Albino merupakan suatu kejadian langka. Albinisme disebabkan oleh faktor genetik diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif.  Secara khusus, kelainan metabolisme tirosin menyebabkan kegagalan pembentukan melanin sehingga terjadi albinisme. Albinisme dapat terjadi pada vertebrata termasuk manusia. Hereditas albino sebagai berikut :

Albino terjadi ketika muncul gen resesif aa. Gen resesif ini akan diturunkan sehingga dapat muncul kembali di keturunan selanjutnya. Albinisme tidak dapat dicegah. Apabila memiliki riwayat keluarga penderita albinisme, disarankan untuk melakukan konsultasi dengan ahli genetika  untuk memahami peluang terjadinya albinisme kepada keturunan berikutnya. 

Tarantula albino yang terlihat menggemaskan


Penanganan Albino

     Albino tidak dapat disembuhkan, pengobatan atau perawatan ditujukan untuk memaksimalkan penglihatan penderita serta melindungi kulit mereka. Penderita albino memerlukan kacamata untuk memperbaiki penglihatannya. Pada penderita albinisme yang mengalami fotofobia (penglihatan sensitif terhadap sinar matahari), dokter akan menyarankan pemakaian kacamata yang mampu menangkal sinar ultraviolet atau kacamata berlensa gelap. Penderita albino  sebisa mungkin jangan melakukan aktivitas di luar rumah ketika cuaca sedang panas terik. Jika terpaksa pergi ke luar, selalu gunakan krim tabir surya serta pakaian yang bisa melindungi diri dari paparan sinar matahari secara langsung. Hal tersebut dikarenakan hipopigmentasi meyebabkan kurangnya melanin yang melindungi kulit dari bahaya sinar UV. Penderita albino memiliki resiko besar terhadap kanker kulit.

Diskriminasi Terhadap Penderita Albino

      Kestabilan emosi dan membina hubungan sosial dengan orang di sekitar merupakan tantangan bagi penderita albinisme. Penderita albinisme akan terlihat berbeda dengan keluarganya, hal ini dapat berdampak kepada perasaannya. Penderita albinisme dapat merasa asing atau dianggap seperti orang aneh. Penderita albinisme juga dapat diolok-olok mengenai penampilannya, mulai dari mendapat sebutan albino atau sebutan lainnya, dipertanyakan mengenai penampilan kulit dan rambutnya, sampai dengan penampilannya yang berkacamata. Semua hal tersebut dapat mengakibatkan penderita albinisme menjadi stres, rendah diri, dan merasa terisolasi dari lingkungan sekitar. Bahkan ada kasus di Afrika dimana penderita albino dibunuh guna kepentingan ilmu hitam. Hal tersebut menjadi ironis dimana albino bukanlah sesuatu yang gaib, tetapi karena keterbatasan ilmu menyebabkan praktik ilmu hitam masih ada dan mengancam nyawa kaum albino disana.

Pesona Albino

        Albino  identik dengan tampilan kulit pucat dengan rambut berwarna putih seperti salju. Penampilan fisik yang berbeda inilah yang menyebabkan albino dianggan 'unik'. Seorang wanita albino asal Ukraina bernama Nastya Zhidkova berusaha mengubah stigma masyarakat tentang albino. Ia berprofesi sebagai seorang model. Ia memiliki rambut platinum dan warna kulit yang hampir tak berwarna, seolah-olah ia adalah peri di langit dan tampak begitu suci. Mata Nastya yang tidak memiliki pigmen, gagal untuk mencerminkan warna cahaya, menyebabkan irisnya tampak berwarna pink muda dan ungu, yang juga membuat matanya sangat unik dalam foto dan penglihatannya sebenarnya jauh lebih buruk daripada orang biasa. 

Model albino dengan warna mata indah

     Setelah membaca artikel ini apakah anda masih berpendapat bahwa albino itu menyeramkan atau berkaitan dengan ilmu hitam?
       

Comments

Popular Posts