Perbedaan Pertumbuhan Tanaman Saat Musim Kemarau dan Musim Hujan
Semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini diperlukan agar makhluk hidup dapat bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Sebagai contoh, hewan yang hidup di daerah yang dingin cenderung memiliki bulu yang lebih tebal dibanding dengan hewan yang hidup di daerah panas.
Beruang kutub
Rusa
Sama halnya dengan tumbuhan, tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Setiap jenis tumbuhan memiliki kemampuan beradaptasi yang berbeda-beda tergantung dengan kondisi lingkungannya. Bentuk adaptasi tumbuhan bisa diamati dari ciri morfologi tumbuhan itu sendiri maupun kemampuan lain yang tidak nampak secara morfologis. Ada bentuk tumbuhan yang kecil namun lebat, ada pula yang memiliki batang pohon yang tinggi namun daunnya jarang, dan masih banyak lagi ciri morfologis yang dapat diamati dan berkaitan dengan kemampuan adaptasi pada tumbuhan.
Tanaman di hutan padang savana
Tanaman di hutan hujan tropis
Letak geografis suatu daerah memiliki pengaruh besar dalam hal adaptasi makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut. Namun selain letak geografis, faktor musim dan cuaca suatu wilayah juga memiliki pengaruh besar dalam menciptakan kemampuan beradaptasi suatu makhluk hidup. Seperti contoh adanya musim semi dan musim gugur merupakan bentuk adaptasi tumbuhan dalam menghadapi musim yang berganti-ganti setiap tahunnya yaitu dari musim dingin ke musim panas dan seterusnya.
Jika di wilayah tropis seperti Indonesia, kemampuan adaptasi suatu tanaman tidak menunjukkan ciri yang secara ekstrim mempengaruhi morfologi suatu makhluk hidup. Hal ini dikarenakan perubahan musim di wilayah tropis tidak se-ekstrim wilayah subtropis. Lalu bagaimana kita dapat mengetahui bentuk adaptasi tersebut?
Untuk tanaman, bentuk adaptasi dapat diamati dari proses pertumbuhan tanaman itu sendiri. Bentuk adaptasi ini sekilas kita tidak dapat membedakannya, namun jika kita amati secara detail, perbedaan itu akan sangat jelas.
Sebagaimana kita ketahui, di Indonesia terdapat dua musim dalam setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Tanaman di wilayah Indonesia memiliki kemampuan adaptasi untuk menghadapi kedua musim tersebut.
Pada musim hujan, jumlah air melimpah dan sinar matahari tidak terik. Pada waktu tersebut, tanaman akan cenderung tumbuh lebih cepat. Hal ini dapat diamati pada pertumbuhan batang dan daun. Batang akan tumbuh lebih panjang dan lebih besar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sinar matahari sehingga hormon auksin akan terus memacu pertumbuhan batang (etiolasi). Kemudian daun juga akan tumbuh lebih lebar. Hal ini berguna untuk memaksimalkan penyerapan sinar matahari dimusim hujan.
Kemudian pada musim kemarau, sinar matahari akan sangat terik dan jumlah air sedikit. Tanaman akan cenderung mengalami perlambatan pertumbuhan karena sinar matahari akan menghambat hormon auksin sehingga batang taman cenderung tumbuh lebih pendek dan kecil-kecil namun lebih keras. Daun akan tumbuh lebih kecil yang berfungsi untuk menghambat penguapan air akibat cuaca yang begitu terik. Hal ini bertujuan agar tanaman tidak layu saat terkena teriknya matahari.
Itulah perbedaan bentuk adaptasi yang dapat diamati pada tanaman saat musim hujan dan musim kemarau. Alangkah luar biasanya kemampuan yang diberikan oleh Allah SWT pada setiap makhluk-Nya. Sudah sepatutnya kita sebagai manusia dapat selalu bersyukur dan terus menjaga lingkungan kita serta tidak merusaknya.
Comments
Post a Comment